REVOLUSI KECIL DARI ABELII

Dengan mengusung metode Brechtian, pertunjukan teater “Sandiwara Akan Berakhir 3 Episode” (SAB3E) dipentaskan di Abelli. Terjadilah ketidak-lumrahan. Café Abelli yang memiliki ruang tidak terlalu luas, sepenuhnya digunakan untuk panggung teater. Tempat live music, meja dan kursi pelanggan, bahkan dapur dan ruang belakangnya, difungsikan sebagai bagian dari peristiwa teater. Café Abelli adalah bagian dari ruang publik […]

Read More REVOLUSI KECIL DARI ABELII

Jejak Konflik Layang-layang VS PLN di Garut

Layang-layang masih menjadi permainan yang menyenangkan bagi sebagian masyarakat. Tak peduli itu bocah ingusan, remaja belasan, pemuda dua puluhan bahkan para veteran (baca: orang tua) pun seringkali kita pergoki sedang asyik menarik-ulur benang layangan seakan ingin menembus awan. Sayangnya, berbicara layang-layang tak selalu soal sejarah masyarakat dan hasil kebudayaannya yang menyenangkan. Layang-layang juga sering dikabarkan […]

Read More Jejak Konflik Layang-layang VS PLN di Garut

Sejarah Musik Modern di Garut, Sebuah Perkenalan

Sejak langkah pertama memasuki kedai kopi di Garut, Anda akan segera disambut alunan musik modern. Mulai dari pop, jazz, hingga rock, semuanya biasa saja dan terdengar sangat akrab di telinga. Tentunya keakraban tersebut dimulai dari sebuah perkenalan. Lalu pernahkah Anda penasaran perihal bagaimana orang-orang Garut berkenalan dengan musik modern? Padahal etnis Sunda yang turun-temurun mendiami […]

Read More Sejarah Musik Modern di Garut, Sebuah Perkenalan

Tak Perlu Takut, Ada Sejarah Ronda di Garut

“Tinggal di rumah, apalagi malam hari. Saya minta di tiap RW ada ronda. Ini sebagai langkah preventif dan biayanya sudah disiapkan. Kita geserkan biaya gotong royong fisik untuk penanganan Covid-19,” imbau Helmi Budiman, wakil Bupati Garut ketika diwawancarai wartawan merdeka.com pada 1 April 2020. Helmi berharap kegiatan ronda dapat mencegah kerumunan warga di lingkungannya masing-masing. […]

Read More Tak Perlu Takut, Ada Sejarah Ronda di Garut

Dulu, Bulan Puasa di Garut Seperti Apa Ya?

“Hal lain yang penting, yang masih berhubungan dengan kepercayaan masyarakat bumiputra adalah menyambut bulan Ramadhan (bulan Puasa)…,” tulis Kunto Sofianto (1997) dalam tesisnya di jurusan Sejarah UI berjudul Kehidupan Masyarakat Kota Garut 1930-1965. Agaknya tak berlebihan jika mengatakan bulan Ramadhan punya tempat khusus dalam pengalaman masyarakat Garut tempo dulu. Haryoto Kunto dan Kunto Sofianto pernah menyinggung pengalaman itu. […]

Read More Dulu, Bulan Puasa di Garut Seperti Apa Ya?

Pro dan Kontra dalam Sejarah Adu Domba

“…tjoba sekarang renungkan dari segi keimanan, jg. djelas permainan adu domba itu sama dengan menganiaja hewan.” – Hadi S. (Pikiran Rakjat, 26 Agustus 1970) Apa yang pertama terbesit di benak Anda ketika melihat domba yang saling beradu? Ada yang merasa ngeri? Ada yang biasa saja? Ada yang jadi bersemangat? Tentu setiap orang akan berbeda-beda. Jelasnya, […]

Read More Pro dan Kontra dalam Sejarah Adu Domba

Dari Persilangan sampai Peraduan: Domba Garut Masa Kolonial

Domba bukan sekadar hewan pemenuh kebutuhan sandang dan pangan manusia. Lebih dari itu, orang-orang di Garut menciptakan domba sebagai atraksi budaya yang fenomenal. Sejak masa kolonial Belanda, masyarakat menyukai atraksi itu. Bahkan bagi orang-orang Eropa, atraksi domba Garut di arena aduan dianggap begitu eksotis. Ketenaran domba Garut nyatanya tak sebanding dengan pengetahuan tentang asal-usulnya. Memang […]

Read More Dari Persilangan sampai Peraduan: Domba Garut Masa Kolonial

Menelisik Mula Jalur Bandung-Garut-Tasik

Libur lebaran tiba, Garut pasti masuk berita. Apalagi kalau bukan reportase arus mudiknya. Biasanya reporter memulai laporan langsungnya di titik Cileunyi, Nagreg, Limbangan dan Gentong. Maklum saja karena jalur Bandung-Garut-Tasikmalaya merupakan bagian jalur penting yang menghubungkan utara dan selatan Jawa Barat bahkan hingga ke Jawa Tengah. Barangkali ada yang bertanya-tanya soal sejak kapan jalur ini […]

Read More Menelisik Mula Jalur Bandung-Garut-Tasik

Nikah dan Betah di Daerah: Politik Demografi Daendels

Berada cukup jauh dari pusat kekuasaan di Batavia tak membuat Kabupaten Limbangan luput dari kepentingan kolonial. Kabupaten Limbangan merupakan daerah kecil yang menjadi bagian dari Karesidenan Priangan. Selain daerahnya yang tak terlalu luas, pada abad ke-17 jumlah penduduknya pun sedikit. Sulaeman Anggapradja dalam Sejarah Garut dari Masa ke Masa (1984), mencatat pada masa keberadaan VOC […]

Read More Nikah dan Betah di Daerah: Politik Demografi Daendels

Mengapa Daendels Bubarkan Limbangan?

Dikenal memiliki kepribadian yang kuat, pada tahun 1808 seorang bernama Herman Willem Daendels (1762-1818) tiba di Jawa dengan penuh percaya diri. Sebagai Gubernur Jenderal, ia mengemban tugas penting untuk membangun kembali kekuasaan Belanda di Jawa setelah VOC (Vereeniging Oost-Indische Compagnie) bangkrut karena berbagai macam kelalaian. Apalagi ia dituntut untuk memertahankan Jawa sebagai sumber keuangan Belanda […]

Read More Mengapa Daendels Bubarkan Limbangan?